Rahudman Harahap Tidak lagi Menghargai Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan
Mangkin memasuki Abad ke 21 Pemko Medan mangkin jauh dari cita-cita pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda dari tahun 1945-1950 ribuan pejuang gugur dimedan pertempuran .Mereka bukan hanya mengorbankan harta tapi juga nyawa.
Tapi sudah 67 tahun berlalau semua pengorbanan mereka seakan terlupakan termasuk tugu monomen perjuanagn laskar rakyat medan area yang ada ditembung lenyap ditelan bumi . yang dulunya monomen tersebut mengisahkan lambang garis demarkasi pemisah antara tentara penjajah belanda yang menguasai Kota medan dan laskar pejuang yang menguasai daerah Deli Serdang .
Tugu tersebut dibangun sekitar tahun 1952 oleh mantan perjuang Laskar Rakyat Medan Area untuk mengingatkan para para pahlawan kemerdekaan yang berjuang di Fron Tembung .Melambangkan garis batas Demarkasi antara daerah kekuasan penjajah Belanda yang berada di Medan dan daearah Republik Indonesia yang dipertahan kan oleh laskar rakyat berada di Kabupaten Deli Serdang .
Walikota Medan
Rahudman Harahap
Dan Tugu perjuangan batas Demarkasi antara kekuasan penjajahan Belanda dengan daearah Republik Indonesia adalah Asset Nasional puluhan tahun sudah berlalu dari Zamam refolusi fisik dengan Zaman sekarang .Semua Tugu perjuangan laskar rakyat dimanapun berada yang membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan Belanda adalah Asset Negara dan Asset Bangsa Indonesia barang siapa melenyapkanya berurusan dengan ranah hukum Bukan lagi milik pribadi atau milik perseorangan kata Otti Batubara .
Kata Bung Karno Pendiri Republik Indonesia bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa pahlawanya .Macam mana pula pak Rahudman Harahap sebagai Walikota Medan bisa membuat warga kota Medan menjadi Bangsa Yang Besar menjaga Tugu Pahlawan Kemerdekaan saja Tak bisa .