Senin, 13 Februari 2012
Tiga Pengendaraan Sepeda Motor Tewas di Binjai
Lagi-lagi kecelakaan lalu lintas membawa korban tiga lokasi berbeda, Jumat (10/2). Kapolres Langkat AKBP L Erick Bhismo, SIK, SH melalui Kasat Lantas Polres Langkat AKP Faidil Zikri, SH, SIK, kepada Analisa, Senin (13/2) membenarkan terjadi lakalantas di tiga lokasi berbeda.seperti Hermansyah Putra (26) warga Dusun VIII Bukit Ayu Batui VI Kebun Balok Kecamatan Wampu, tewas di KM 41-42 Jalan Medan-Tanjung Jumat (10/2) pukul 05.00.WIB. dengan sepeda motor Suzuki smash dari arah Medan menuju Tanjung Pura, bersamaan dengan truk (masih dalam lidik). Saat itu kendaraan roda dua berada di depan truk itu
Diduga, akibat truk melaju dengan kecepatan tinggi hingga membuatnya tidak terkendali dan tidak memperhatikan sepeda motor yang berada di depannya, hingga kendaraan itu menabrak bagian belakang sepeda motor hingga pengendaranya jatuh ke aspal dan meninggal dunia.
Begitu pula Reza Syahputra (16) pelajar, warga Perkebunan Tanjung Keliling Desa Tanjung Keliling Kecamatan Salapian, tewas di Jalan Medan-Bukit Lawang Dusun Bekiun Desa Namo Mbelin Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Jumat (10/2) pukul 07.10.WIB.
Dan pengendara honda astrea grand tewas di Jalan Medan- Pangkalan Berandan Lingkungan VI Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat, setelah kendaraan roda dua itu di tabrak mobil hingga korban mengalami luka-luka dan meninggal dunia, Jumat (10/2) pukul 14.00.WIB.
Senin, 06 Februari 2012
KPUD Serahkan Kasus Ijazah Ketua DPRDSU Ditangani Kepolisian
|
Mencuatnya kasus ijazah SMA Widyasana Utama Saleh Bangun alias Sadakata, agaknya membuat Ketua KPUD Sumut, Irham Buana Nasution, klimpungan. Dari satu kasus ijazah diduga palsu ini, Irham memberi jawaban berbeda-beda dan terkesan berkelit.
Sebelumnya, Irham Buana mengatakan masyarakat diminta melaporkan dugaan ijazah palsu oknum Ketua DPRD Sumut itu, agar bisa ditelaah melalui rapat pleno Komisioner. Tapi belakangan, Irham malah menyarankan kasus ini dilapor ke polisi, sebab itu wewenang Polri.
Rabu (12/10), Irham mengatakan, saat pendaftaran Caleg tahun 2009, Sadakata menggunakan ijazah SMA Widyasana Utama. Secara adminsitratif, syarat jadi pejabat negara itu sudah dicek KPUD.
Namun saat disinggung mengapa saat Sadakata gagal calon bupati Langkat tahun 2003/2004 karena memakai ijazah Widyasana Utama, Irham berkelit mengatakan tak tahu adanya masalah ijazah politisi Partai Demokrat tersebut.
“Bahkan saat verifikasi tak ada satu masyarakatpun mengadukan ke KPUD Provsu, terkait dugaan ijazah palsu Sadakata,” ucap Irham Buana, sembari mengatakan saat ini telah lewat masa verifikasi dan wewenang pengusutan kasus ijazah Sadakata sebagaimana kasus ijazah mantan bupati Nisel, ada pada penegak hukum.
"Kalaupun muncul dugaan ijazah palsu di belakang hari, itu ranahnya kepolisian,” jelasnya.
Mencuatnya kasus ijazah SMA Widyasana Utama Saleh Bangun alias Sadakata, agaknya membuat Ketua KPUD Sumut, Irham Buana Nasution, klimpungan. Dari satu kasus ijazah diduga palsu ini, Irham memberi jawaban berbeda-beda dan terkesan berkelit.
Sebelumnya, Irham Buana mengatakan masyarakat diminta melaporkan dugaan ijazah palsu oknum Ketua DPRD Sumut itu, agar bisa ditelaah melalui rapat pleno Komisioner. Tapi belakangan, Irham malah menyarankan kasus ini dilapor ke polisi, sebab itu wewenang Polri.
Rabu (12/10), Irham mengatakan, saat pendaftaran Caleg tahun 2009, Sadakata menggunakan ijazah SMA Widyasana Utama. Secara adminsitratif, syarat jadi pejabat negara itu sudah dicek KPUD.
Namun saat disinggung mengapa saat Sadakata gagal calon bupati Langkat tahun 2003/2004 karena memakai ijazah Widyasana Utama, Irham berkelit mengatakan tak tahu adanya masalah ijazah politisi Partai Demokrat tersebut.
“Bahkan saat verifikasi tak ada satu masyarakatpun mengadukan ke KPUD Provsu, terkait dugaan ijazah palsu Sadakata,” ucap Irham Buana, sembari mengatakan saat ini telah lewat masa verifikasi dan wewenang pengusutan kasus ijazah Sadakata sebagaimana kasus ijazah mantan bupati Nisel, ada pada penegak hukum.
"Kalaupun muncul dugaan ijazah palsu di belakang hari, itu ranahnya kepolisian,” jelasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)